Tuesday, January 22, 2013

Cantik dalam Pandangan Islam



Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang. Cantik = Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka. AH MASA SIH??
Itulah sekelumit rumus yang ada dalam fikiran wanita atau bisa juga akhwat. Sebuah rumus simple namun amat berbahaya. Darimanakah asal muasal rumus ini? Bisa jadi dari media ataupun oleh opini masyarakat yang juga telah teracuni oleh media baik cetak maupun elektronik. Seolah bahwa kecantikan hanya sebatas kulit luar saja. 

Semua warga Indonesia seolah satu kata bahwa yang cantik adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, hidung mancung, bibir merah, mata jeli, langsing, dll. Akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai itu.

Mereka tergoda rayuan untuk membeli kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor syari'at yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Ada yang harap-harap cemas mengoleskan pemutih kulit, pelurus rambut, mencukur alis, mengeriting bulu mata, mengecat rambut sampai pada usaha memancungkan hidung melalui serangkaian treatment silikon, dll.

Singkat kata, mereka ingin tampil secantik model sampul, bintang iklan ataupun teman pengajian yang qadarullah tampilannya memikat hati. Maka tidak heran setiap saya melewati toko kosmetik terbesar di kota saya, toko tersebut tak pernah sepi oleh riuh rendah kaum hawa yang memilah milih kosmetik dalam deretan etalase dan mematut di depan kaca sambil terus mendengarkan rayuan manis dari sang SPG.Kata cantik telah direduksi sedemikian rupa oleh media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Mereka sibuk memoles kulit luar tanpa peduli pada hati mereka yang kian gersang. 

Tujuannya? Jelas, untuk menambah deretan perhatian, fans, pujian dan agar kelak bisa lebih mudah mencari pasangan hidup, alangkah naifnya. Faktanya, banyak dari teman-teman yang "sukses" menikah dan maaf...bukanlah termasuk kategori wanita yang cantik seperti diceritakan diatas.

Sebaliknya banyak kasus yang muncul di media masa, dimana si cantik yang berada dan telah mempunyai semua ternyata malah kandas perkawinannya di tengah jalan. So, tidak ada korelasi antara cantik dan kesuksesan hidup!.

Teman-teman yang sukses dalam rumah tangga  walaupun tidak cantik amat tapi kepribadiannya amat menyenangkan, mereka tidak terlalu fokus pada rehab kulit luar tapi mereka lebih peduli pada recovery iman yang berkelanjutan. Sehingga tampak dalam sikap dan prinsip hidup mereka, kokoh tidak rapuh.

Satu kata yang terus bergema dalam hidup mereka yakni bersyukur pada apa-apa yang telah Alloh berikan tanpa menuntut lagi, ridho dengan bentuk tubuh dan lekuk wajah yang dianugerahkan Alloh. Karena inilah bentuk terbaik menurut-Nya, bukan menurut media ataupun pikiran dangkal kita. 

Kalau kita boleh memilih, punya wajah dan kepribadian yang cantik itu lebih enak tapi tidak semua orang dianugerahi hal semacam itu, itulah ke maha adilan Alloh, ada kelebihan dan kekurangan pada diri tiap orang. 

Dan satu hal yang pasti, semua orang bertingkah laku sesuai pemahaman mereka, jika kita rajin belajar  ilmu agama InsyaAlloh gerak-gerik kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Demikian pula yang terjadi pada wanita-wanita yang terpaku pada kecantikan fisik semata, menurut asumsi saya, mereka merupakan korban-korban iklan dan kurang tekun menuntut ilmu agama, sehingga lahirlah wanita-wanita yang berpikiran instan, mudah tergoda dan menggoda. 

وَ مَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَ اْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (beribadah) kepada-Ku. [QS. Adz-Dzaariyaat : 56]

Adapun ilmu syar'i, haruslah dituntut oleh setiap orang (fardhu ain), karena Alloh menciptakan jin dan manusia untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya. Sementara tidak ada jalan untuk beribadah dan bertaqwa kecuali dengan ilmu syar'i, ilmu Al-Qur'an dan as Sunnah.

Perlu disadari sejak semula bahwa Alloh menciptakan kita tidak dengan sia-sia. Kita dituntut untuk terus menerus beribadah kepadaNya. Ilmu agama yang harus kita gali adalah ilmu yang Ittibaurrasul (mencontoh Rasulullah SAW) sesuai pemahaman generasi terbaik yang terdahulu (salafusshalih), itu adalah tugas pokok dan wajib.

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض اَنَّهُ قَالَ: لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ اْلوَاشِمَاتِ وَ اْلمُسْتَوْشِمَاتِ وَ اْلمُتَنَمِّصَاتِ وَ اْلمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ اْلمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ، فَقَالَتْ لَهُ امْرَأَةٌ فِى ذلِكَ، فَقَالَ: وَ مَا لِى لاَ اَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص؟ وَ فِى كِتَابِ اللهِ قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَ مَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ، وَ مَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى و ابن ماجه
Dari Ibnu Mas'ud RA ia berkata : "Rasulullah SAW melaknat wanita-wanita yang mencacah (mentatto) dan wanita-wanita yang minta dicacah (ditatto), melaknat wanita-wanita yang dicabut bulu dahinya (atau dikerik alisnya) dan wanita-wanita yang menjarangkan giginya supaya cantik, yaitu para wanita yang mengubah ciptaan Allah". Lalu ada seorang wanita yang berkata kepada Ibnu Mas'ud tentang hal itu, maka Ibnu Mas'ud berkata, "Mengapa aku tidak boleh melaknat kepada orang yang dilaknat oleh Rasulullah SAW sedangkan di dalam kitab Allah, Allah ta'ala berfirman, "Apa yang didatangkan oleh Rasul kepada kalian, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarang oleh Rasul kepada kalian darinya, maka tinggalkanlah". (Al-Hasyr : 7). [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah].

Jika kita berilmu niscaya kita akan mengetahui bahwa mencukur alis (an-namishah), tatto (al-wasyimah), mengikir gigi (al-mutafallijah) ataupun trend zaman sekarang seperti menyambung rambut asli dengan rambut palsu (al-washilah) adalah haram karena perbuatan-perbuatan tersebut termasuk merubah ciptaan Alloh.

ATURAN-ATURAN SYARIAT ADALAH SEPERANGKAT ATURAN YANG LENGKAP DAN UNIVERSAL, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MEMPERCANTIK DIRI SEYOGYANYA DENGAN TETAP BERPEDOMAN PADA KAIDAH-KAIDAH SYARIAT SEHINGGA KECANTIKAN KITA TIDAK MENDATANGKAN PETAKA DAN DIMURKAI ALLOH.
Apalah gunanya cantik tapi hati tidak tentram atau cantik tapi dilaknat oleh Alloh dan rasul-Nya, toh kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, ia semu saja. Ada yang lebih indah dihadapan Alloh, Rabb semesta alam, yaitu kecantikan hati yang nantinya akan berdampak pada mulianya akhlaq dan berbalaskan surga. 

Banyak-banyaklah introspeksi diri (muhasabah), kenali apa-apa yang masih kurang dan lekas dibenahi. Jangan ikuti langkah-langkah syaitan dengan melalaikan kita pada tugas utama karena memoles kulit luar bukanlah hal yang gratis, ia butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah menghambur-hamburkan uang (boros) adalah teman syaitan?. JADI, mari kita ubah sedikit demi sedikit untuk meluruskan paradigma kecantikan.

   
Faham Syariat = CANTIK
Tidak Faham Syariat = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa kalian dan juga harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian." (HR.Muslim).


Mari kita simak syair indah dibawah ini:

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum karena sedikitnya madu
Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan laki-laki karena jelek hatinya
Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang.

Sebagai penutup marilah kita selalu berdoa :

Al-hamdu lillaahil- ladzii sawwaa kholqii fa'addalahu wa karroma shuurota wajhii fahassanahaa wa ja'alanii minal muslimiin" (Segala puji bagi Allah yang telah membentuk penciptaan diriku lalu menyempurnakannya dan telah memuliakan bentuk wajahku lalu memperbagusnya dan menjadikan diriku termasuk orang-orang yang berserah diri). [HR. Ibnus Sunni]

mm:



0 comments:

Post a Comment

Blog Dian Alm II © 2008. Template by: Infonetmu