Tuesday, January 22, 2013

Cerita Dan Renungan





Dengan menyamar sebagai manusia, malaikat maut si pencabut nyawa mendatangi Nabi Sulaiman yang kebetulan sedang duduk bersama kawan kawannya. Sang malaikat menatap salah seorang di antara mereka dengan pandangan yang begitu tajam.

Hal itu menarik perhatian sebagian besar teman-teman Sulaiman.

Setelah lelaki (malaikat maut) itu keluar majelis, mereka bertanya, “Siapakah orang tadi ya Nabiyullah?"

"Kulihat dia terus-menerus memandangiku?” kata seorang teman Sulaiman.

“Dia itu malaikat Izrail pencabut nyawa,” katanya.

Mendengar jawaban itu, lelaki yang bertanya itu hatinya menjadi kecut. Tubuhnya gemetar, keluar keringat dingin dari tubuhnya. Dia berpikir, tentu tidak lama lagi nyawanya akan dicabut dan meninggal.

Melihat perubahan mimik semacam itu, Nabi Sulaiman lalu menghibur temannya yang akan dijemput maut itu.

“Ajal adalah kepastian bagi setiap makhluk. Hadapilah dia dengan tenang. Nah, sebelum kau meninggalkan dunia ini, adakah keinginan yang paling kau idam-idamkan selama ini?” tanya Nabi Sulaiman.

“Ada,” jawabnya.

“Aku ingin dibawa terbang oleh angin dan dijatuhkan di negeri India agar aku bisa menghindari kedatangan malaikat maut itu,” katanya.

Dia berpikir dengan melarikan diri jauh ke India, Izrail tak mampu mendatanginya dan mencabut nyawanya.

“Baiklah, sekarang juga kau bisa menikmatinya,” kata Sulaiman.

Untuk mengabulkan permintaan temannya itu, Nabi Sulaiman segera memerintahkan pasukan angin untuk menerbangkan temannya itu jauh ke negeri India.

Di India ternyata Izrail telah menunggu. Betapa terkejutnya lelaki itu melihatnya. Namun dia tak bisa berbuat apa-apa karena malaikat segera mencabut nyawanya sesuai yang ditugaskan Allah SWT. Matilah lelaki itu di India.

Setelah itu, malaikat segera mendatangi Nabi Sulaiman kembali di tanah Palestina.

“Kau datang lagi kawan? Dari mana kau?” tanya Sulaiman.

“Dari negeri India,” jawab malaikat.

“Dari India? Oh ya, mengapa engkau tadi memandangi teman dudukku?”

“Waktu itu aku sedikit kebingungan,” jawab malaikat.

“Bingung, memangnya kenapa?” tanya Sulaiman.

“Aku diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa orang itu di India, tetapi saat itu dia berada di Palestina di sampingmu. Padahal jarak antara Palestina dan India itu cukup jauh. Dan tidak mungkin ditempuh dalam waktu sekejap. Karena itu aku menjadi bingung dan meninggalkan majelis itu,” katanya.

“Lalu, apa yang kau lakukan teman?” tanya Sulaiman lagi.
“Aku terus saja pergi ke India, karena tugas itu harus kulaksanakan di sana. Masya Allah, tiba-tiba dalam sekejap, lelaki itu sudah ada di sana. Maka kulaksanakan tugas itu dengan mencabut nyawanya di India. Alhamdulillah, aku telah bisa menyelesaikan tugasku dengan baik,” katanya.

mm:



0 comments:

Post a Comment

Blog Dian Alm II © 2008. Template by: Infonetmu