BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak
menuju dewasa. Pada masa ini berbagai permasalahan dan pertanyaan berkecamuk
dalam pikiran mereka. Mereka mencari jawaban dari berbagai pertanyaan yang
mengganggu benak mereka, namun tidak mendapatkan jawabannya. Para
remaja merasa malu untuk melemparkan pertanyaan itu kepada orang tuanya. Mereka
juga mencari jawaban yang memuaskan dari para guru mereka di sekolah, tetapi
tidak mendapatkannya.
B.
Karakteristik Masa Remaja
Sebagai
periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas
jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut :
1. Masa
remaja adalah periode yang penting
Periode ini
dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka
panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting.
Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara
mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta
yang baru.
2. Masa
remaja adalah masa peralihan
Periode ini
menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan
harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan
dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode
ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang
dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku
anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya,
namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang
dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3. Masa
remaja adalah periode perubahan
Perubahan
yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang
cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga
cepat. Terdapat lima
karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
(1)
peningkatan emosionalitas,
(2)
perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual,
(3)
perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan
masalah baru,
(4) karena
perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5)
kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
4. Masa
remaja adalah usia bermasalah
Pada
periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki
maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat
anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru,
sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya
sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak
untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan
kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
5 Masa remaja
adalah masa pencarian identitas diri
Pada
periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi
remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan
berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja
untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil,
pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
6.Masa remaja
adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja
ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan.
Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja
mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para
remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta
bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
7. asa remaja
adalah masa yang tidak realistis
Remaja
memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka
memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukannya
sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang
tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga,
teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan
kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
8. asa remaja
adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat
remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa
cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwamereka mendekati
dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa
sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau
simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum,
menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual.
C. ugas
Perkembangan Masa Remaja
Semua
tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana melalui sikap dan
pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang dewasa.
Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
1. Mencapai
relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis kelamin
2. Mencapai
peran sosial feminin atau maskulin
3. Menerima
fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. Meminta,
menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara sosial
5. Mencapai
kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
6.
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7.
Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
8.
Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.
D. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada Masa Remaja
1. Perubahan
Fisik Masa Remaja
_ Tinggi badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
_ Berat badan
Perubahan
berat tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi badan, hanya saja
sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
_ Proporsi tubuh
Berbagai
bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan
lebih kuat.
_ Organ seksual
Pada
laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa pada periode
remaja akhir, namun fungsinya belum matang sampai dengan beberapa tahun
kemudian
_ Karakteristik sex sekunder
Karakteristik
sek sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa pada periode remaja
akhir.
2.
Emosionalitas Masa Remaja
Selain
terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas
remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan
dari perubahan pada aspek emosionalitas ini. Masa ini disebut sebagai masa
“storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional yang
dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi seringkali
sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara umum terdapat peningkatan
perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui. Misalnya, pada usia 14 tahun,
remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan meledak secara emosional,
sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan tidak
terlalu merasa khawatir. Hal yang paling membuat remaja marah adalah apabila
mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak
adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara,
atau mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup mengemuka yaittu pada masa
ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
3. Perubahan
Sosial pada Masa Remaja
Salah satu
tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalahpenyesuaian sosial.
Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yangberlainana dalam
suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orangdewasa diluar
keluarga dan lingkungan sekolah.Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan
waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa
difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh terhadap sikap, cara bicara,
minat, penampilan, dan perilaku remaja. Perubahan dalam perilaku sosial
terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku dalam relasi heteroseksual,
mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai
pertemanan dengan lawan jenis. Secara umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap
lawan jenis meningkat. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi dengan adanya
nilai-nilai baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja lebih memilih yang
memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat merasa
aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa
dibicarakan dengan guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki
keinginan untuk tampil sebagai seorang yang populer dan
disukai
oleh lingkungannya.
E.
Minat-minat pada Masa Remaja
Pada masa
remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam.
Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat tinggal
mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa yang diminati
teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat
keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum minat-minat remaja ini dapat
dikategorikan menjadi :
1) Minat
Rekreasi
Pada masa
ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang dewasa. Banyaknya hegiatan
dan tuntutan baik di sekolah maupun dirumah dirasakan penting memiliki sarana
rekreasi bagi remaja, Misalnya : permainan dan olah raga, santai, traveling,
hobi, menari, membaca, film, radio, televisi dan melamun.
2) Minat
Sosial
Perkembangan
minat sosial tergantung pada kesempatan yang dimiliki remaja untuk
mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer dia di dalam
kelompok sebayanya.
3) Minat
Pribadi
Minat pada
dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa remaja, hal ini disebabkan
karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari sosial dipengaruhi oleh
penampilan umum mereka, misalnya : penampilan, pakaian, prestasi, kemandirian,
dan uang yang merupakan simbol status.
4) Minat
terhadap Pendidikan
Pada remaja
awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara umum dan mengenai larangan,
PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di kantin dan mekanisme belajar di sekolah.
Mereka kritis terhadap guru dan cara mereka mengajar. Pada remaja akhir sikap
terhadap pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh minat pekerjaannya.
5) Minat
terhadap pekerjaan
Pada masa
ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk memikirkan secara lebih serius
tentang masa depan mereka. Anak laki-laki lebih perhatian terhadap pekerjaan di
masa depan dibanding anak perempuan. Anak laki-laki lebih menginginkan
pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi yang tinggi, sedangkan anak
perempuan lebih memilih pekerjaan yang lebih aman dan tidak menyita waktu.
6) Minat
religious
7) Minat
dalam simbol status
Pada masa
remaja simbol status memiliki empat fungsi penting yaitu : mengatakan pada
orang lain bahwa mereka memiliki status sosioekonomi yang lebih tinggi dari
yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki prestasi oleh kelompoknya,
remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan dan tindakan, dan
remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
F.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Menurut Hurlock (1980), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap
remaja
terhadap pendidikan, yaitu :
- Sikap teman sebaya – apakah mereka
berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
- Sikap orang tua – apakah orang tua
menialai bahwa sekolah merupakan sarana peningkatan status sosialnya atau
hanya sekedar tuntutan untuk menyekolahkan saja.
- Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan
atau kegagalan remaja secara akademis.
- Relevansi atau nilai praktis dari
bermacam-macam pelajaran.
- Sikap terhadap guru, pegawai
administrasi, kebijakan-kebijakan akademik dan disiplin.
- Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
- Derajat penerimaan sosial oleh teman
sekelasnya.
G. Tipe-tipe
remaja yang memiliki sedikit minat dalam pendidikan
1.
Remaja yang
orang tuanya memiliki aspirasi yang tidak realistis terhadap prestasi akademis,
olah raga dan sosial sehingga memaksa anak-anaknya untuk meraih
b.
target yang
ditentukan mereka.
c.
2. Remaja
yang kurang diterima oleh teman sekelas dan mereka yang merasa kehilangan
kesenangan seperti teman-temannya dalam kegiatan ekstrakulikuler.
d.
3. Remaja
yang matang lebih awal dan merasa lebih mencolok dibandingkan teman sekelasnya,
sehingga seringkali diharapkan untuk bisa melakukan tugas-tugas akademis
melebihi dari kemampuannya.
H.
Tanda-tanda bahaya dari maladjustment remaja
Dengan
adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja
yang sangat cepat dan drastis menuntut remaja tersebut untuk bisa menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang
menyertainya. Pada kenyataannya tidak semua remaja dapat menyesuaikan dengan
perubahan tersebut, berikut adalah beberapa tanda-tanda penyesuaian diri yang
salah pada remaja :
- Tidak bertanggung jawab, misalnya
mengabaikan sekolah.
- Agresif secara berlebihan dan sikap yang
tertalu yakin atas dirinya.
- Perasaan tidak aman, yang menyebabkan
remaja harus menyesuaikan dengan standar kelompok.
- Homesickness
- Menghayal secara berlebihan sebagai
upaya untuk mengkompensir ketidakpuasan
- dari kehidupan sehari-hari.
- Regresi perilaku ke tingkat perkembangan
yang lebih awal, misalnya ngompol,
- ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
- Menggunakan defense mechanism secara berlebihan, seperti
rasionalisasi,
- proyeksi, fantasi, dan displacement.
I. Cara-cara
orang tua untuk menangani masalah remaja
Adanya
tanda-tanda kesalahan penyesuaian diri remaja tentu saja menuntut penanganan
yang cepat dan tepat, mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan
individu pada masa berikutnya. Penanganan atas permasalahan remaja sangat
bervariasi dan tergantung dari konteks dan latar belakang permasalahannya, dan
juga upaya-upaya ini idealnya merupakan hasil kerjasama orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait. Secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang
tua untuk mencegah dan menangani munculnya permasalahan ini, antara lain :
- Memahami dan mendengarkan keluhan remaja
dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
- Memberikan penghargaan terhadap prestasi
studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-perbuatan
baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
- Banyak berdiskusi tentang berbagai hal
yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya serta
orientasi masa depan yang akan direncanakan remaja.
- Realistis dan bersikap objektif terhadap
anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan
mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
- Mulai menyertakan remaja dalam
pengambilan keputusan keluarga. Hal ini mendidik anak untuk ikut
bertanggung jawab dan melatih mereka dalam proses problem solving dan decision making.
- Mendukung ide-ide remaja yang positif. Mengawasi
kegiatan dan lingkungan sosial remaja secara proporsional, tidak terlalu
ketat atapun terlalu longgar.
- Jika ada indikasi ketidakberesan yang
serius, baik dalam segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok
segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.
J. Kiat-kiat
sukses dalam pendidikan untuk remaja
a.
Tentukan
tujuan dan target yang akan dicapai, sehingga pengerahan sumber daya yang dimiliki
akan lebih tepat.
b.
Kenali
diri, baik berupa kelebihan dan kekurangan karena semakin remaja mengenai
dirinya akan semakin terarah tindakannya.
c.
Tekun dan
jangan cepat menyerah.
d.
Berpikir
sebelum mengambil suatu keputusan.
e.
Openminded
dan jangan sombong.
f.
Jangan malu
bertanya dan jangan takut salah.
g.
Hati-hati
memilih teman dan lingkungan pergaulan.
h.
Hormat
kepada guru, orang tua dan teman.
i.
Mengembangkan
empati dalam bergaul.
j.
Berusaha
dan berdo’a
k.
Bicaralah
pada orang tua jika ada permasalahan yang sulit, karena tidak semua masalah
bisa ditangani sendiri.
l.
Apabila
perlu, dapat berkonsultasi dengan ahli (misal : psikolog, konselor pendidikan,
dll)
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi
individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan
dan rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik
serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi
keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa
yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu
sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan
remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara
terarah, sehat dan bahagia.
Kepustakaan
1. Atkinson
& Atkinson. 1998. PEngantar
PSikologi, edisi kesebelas. Batam
:
Interaksara.
2. Crain,
William. 1992. Theories
of Development : Concept and Applications, third
edition. New
Jersey
:Prentice-Hall, Inc.
3. Hurlock,
Elizabeth. B. 1980. Developmental
Psychology A life-Span Approach,
fifth
edition. New Delhi :Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.
4. Hall,
Lindzey & Campbell. 1998. Theories
of Personality, forthh edition. New
0 comments:
Post a Comment